3 Prinsip Memberikan Konsekuensi Fisik pada Anak – Para orang tua pada umumnya mendidik dan menyikapi anaknya dengan menggunakan 2 cara. Cara yang pertama memberikan reward, yang kedua memberikan hukuman. Pertanyaan penting nih untuk para orang tua semua.
Bolehkah kita memberikan hukuman fisik kepada anak?
Mungkin sebagai anak-anak kita juga pernah mengalami saat orang tua kita memberikan hukuman fisik. Mungkin ada yang beranggapan kalau itu tidak masalah dan itu adalah hal yang biasa atau masa kecil yang sama sekali bebas dari hukuman fisik dan Anda merasa itu juga adalah sesuatu yang baik.
Lalu bagaimana yang sebetulnya paling tepat?
Mungkin artikel berikut ini dapat memberikan masukan dan pencerahan kepada orang tua dan guru pendidik mengenai hukuman fisik.
Hampir 90% orang tua mengaku pernah memberikan hukuman fisik kepada anak-anak. Mereka mengatakan bahwa hukuman fisik efektif menghentikan perilaku yang tidak diinginkan, mungkin kita juga pernah punya pengalaman yang sama.
Jadi boleh nggak sih memberikan hukuman fisik?
Dari pada kata-kata hukuman kami lebih suka menggunakan kata-kata konsekuensi. Ada perbuatan dan ada konsekuensi dari perbuatan. Konsekuensi tersebut bisa berupa sesuatu yang baik, bisa juga berupa sesuatu yang negatif atau beberapa pendidik menggunakan istilah ‘hukuman’.
Hukuman atau konsekuensi boleh saja diberikan kepada anak-anak dan memang dapat menjadi sebuah sarana pembelajaran buat mereka agar lebih baik lagi kedepannya. Namun pastikan hukuman atau konsekuensi tersebut memenuhi 3 prinsip berikut ini. Apa sajakah prinsip tersebut? Mari di simak ya para guru dan orang tua sekalian.
1. Berikan Konsekuensi Kepada Anak-Anak Apabila Itu Merupakan Konsekuensi Yang Natural
Di alam semesta ini ada loh konsekuensi yang sifatnya natural. Contohnya saat kita keluar pada saat hujan tentu saja konsekuensinya kita menjadi basah, itu adalah konsekuensi natural, dimana kita bisa belajar dari lingkungan ataupun alam.
Konsekuensi natural adalah cara belajar yang memang diizinkan oleh alam semesta misalnya nih anak-anak Anda tidak mau makan maka konsekuensi naturalnya adalah lapar. Biarkan anak-anak mengalami konsekuensi natural dari apa yang mereka lakukan dengan begitu anak-anak Jadi belajar melalui lingkungan yang ada di sekitarnya.
Memang terkadang tidak mudah dan kita sebagai orang tua terkadang juga tidak tega tapi sekali lagi bapak ibu dan pendidik sekalian bukankah kita mau anak-anak belajar dari keputusan yang mereka ambil ataupun perbuatan yang mereka lakukan?
Jadi apabila anak-anak melakukan sesuatu yang menghasilkan konsekuensi natural apabila konsekuensi naturalnya itu berupa sesuatu yang buruk ataupun negatif ijinkan anak-anak untuk belajar dari konsekuensi tersebut.
Baca Juga : 3 Cara Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis Anak
2. Pastikan Konsekuensi Tersebut Konstruktif Dan Relevan
Apabila orang tua ingin memberikan hukuman, pastikan konsekuensi atau hukuman tersebut konstruktif dan relevan dengan anak.
Konsekuensi bisa menjadi sesuatu yang konstruktif apabila itu mencegah perilaku yang tidak diinginkan dan mendorong perilaku yang diinginkan.
Contohnya mungkin orang tua ada yang suka memberikan konsekuensi kepada anak-anak dengan mengurung mereka di dalam kamar, kita masih pikirkan lagi.
Apakah dengan mengurung mereka di dalam kamar bisa mendorong perilaku yang diinginkan terjadi dan bisa menghambat perilaku yang tidak diinginkan untuk tidak terjadi lagi?.
Seringkali hukuman itu menjadi tidak efektif karena tidak relevan dengan perilaku yang ingin dibentuk. Contohnya apabila Kakak bertengkar dengan Adik, lalu orang tua memukul anak, hal tersebut tidak akan mencegah terjadinya pertengkaran lagi. Hukuman atau konsekuensi yang lebih konstruktif adalah dengan mengambil jam bermain mereka dan menggantikannya dengan jam membaca.
Bagaimana sudah dapat ide belum untuk memberikan konsekuensi yang lebih konstruktif untuk anak?
Baca Juga : 5 Kelebihan Dan Kekurangan Belajar Daring Atau Online
3. Pastikan Anda Menjelaskan Seusai Memberikan Konsekuensi
Prinsip ketiga mengenai pemberian konsekuensi atau hukuman adalah seusai memberikan hukuman atau konsekuensi pastikan Anda menjelaskan kepada mereka.
Jelaskan mengapa anda memberikan hukuman atau konsekuensi tersebut kepada mereka, jelaskan mengapa perilaku atau perbuatan mereka tidak baik dan apa akibatnya buat mereka sendiri ataupun lingkungan sekitar mereka. Dorong mereka untuk melakukan atau memilih keputusan atau perilaku yang lebih baik di kemudian hari. Memberikan hukuman atau konsekuensi tanpa penjelasan hanya akan membuat anak mengulang perilaku tersebut apabila Anda tidak ada, tetapi mengambil waktu untuk berbicara dan menjelaskan kepada mereka justru pada waktu itulah anda sedang mendidik mereka.
Hukuman ataupun reward hanyalah tools dalam mendidik anak, Anda adalah pendidik sebenarnya.
Baca Juga : 8 Cara Mudah Memahami Pelajaran Dengan Lebih Cepat
Bagaimana nih pendidik dan orang tua sekalian memberikan reward ataupun hukuman memang adalah keputusan kita tetapi sebagai seorang pendidik alangkah baiknya bukan hanya kita memikirkan jangka pendek dari hukuman ataupun konsekuensi tersebut tetapi juga memikirkan jangka panjangnya untuk anak-anak kita.
Semoga tips-tips tadi bermanfaat dan semoga anak ayah dan bunda semakin terdidik dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Oh ya, jika ayah dan bunda tidak punya banyak waktu untuk mengajarkan anak tentang pelajarannya di sekolah atau bahkan anak yang sedang belajar membaca, menulis dan berhitung.
Les Privat Calistung mungkin bisa jadi jawaban untuk Anda.
Daftar sekarang di Creya Edu, GRATIS Starter Kit dan juga diskon pendaftaran. Hubungi admin by Whatsapp 0878-8216-4762