Discovery Learning, Metode Belajar Yang Mengasah Kreativitas Siswa – Discovery learning yaitu metode pembelajaran yang bertujuan memahami konsep dari materi secara aktif dan mandiri yang menuntut para siswa untuk mengeksplorasi sendiri, menemukan dan membangun pengalaman serta pengetahuan yang pernah diketahui sebelumnya. Menggunakan intuisi, imajinasi dan kreativitas, serta mencari sebuah informasi baru dengan tujuan menemukan kesimpulan fakta, koneksi atau korelasi dan juga kebenaran baru.
Pada metode ini, guru tidak menjelaskan materinya kepada siswanya secara aktif. Tugas sang guru hanya memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang sedang berlangsung.
Ditemukan pertama kali oleh Jerome Seymour Bruner, seorang psikolog asal Amerika Serikat dan merupakan peneliti senior pada fakultas hukum di Universitas New York. Seiring dengan berjalannya waktu, metode ini juga di kemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut :
-
Sanjaya
Dalam jurnalnya yang berjudul Strategi Pembelajaran. Menyimpulkan bahwa model pembelajaran ini adalah pembelajaran yang mana bahan pelajarannya di cari serta di temukan sendiri oleh peserta atau siswa lewat berbagai aktivitas, sehingga dalam pembelajaran ini tugas guru lebih kepada fasilitator dan pembimbing bagi siswa.
-
Cahyo
Dalam Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan terpopuler. menjelaskan bahwa model pembelajaran penemuan merupakan salah satu metode pembelajaran yang mana siswa mendapatkan pengetahuan baru yang sebelumnya belum mereka ketahui serta tidak melalui pemberitahuan, tetapi siswa perlu menemukan sendiri.
-
Sund dalam Roestiyah
Pada jurnal Strategi Belajar Mengajar mengatakan bahwa, metode ini merupakan proses mental yang menuntut siswa mampu memadukan suatu konsep maupun prinsip. Proses mental tersebut mencakup kegiatan: mengamati, mencerna, mengerti, mengelompokkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan lain-lain.
-
Slameto
Pada jurnal yang berjudul Belajar dan faktor-faktor yang memengaruhinya, menyatakan dalam model pembelajaran penemuan, tidak semua yang mereka pelajari harus mereka presentasikan dalam bentuk keseluruhan dan final, beberapa bagian harus di cari serta di identifikasi sendiri oleh murid atau siswa.
-
Roestiyah
Menyatakan bahwa metode pembelajaran penemuan ini memiliki keunggulan yakni: (1) mengasah kognitif siswa, (2) pengetahuan yang telah di pelajari siswa bertahan lama, (3) semangat belajar siswa akan meningkat, (4) mengembangkan kemampuan siswa, (5) motivasi para siswa meningkat, (6) kepercayaan diri siswa meningkat, (7) merupakan model pembelajaran yang berfokus pada kemampuan siswa.
-
Robet dari Abu Ahmadi tahun 1977
Pada tulisan Strategi Belajar dan Mengajar, menjelaskan bila “Pembelajaran penemuan merupakan tahapan mental yang mana siswa mengasimilasi prinsip serta konsep”, sehingga seorang siswa bisa menerapkan metode ini jika siswa memakai proses mentalnya untuk menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip. Dalam menemukan konsep tersebut siswa melakukan tahapan antara lain melihat, mengelompokkan, menduga, menjelaskan, membuat kesimpulan dan lainnya.
| Baca Juga :
Cara Menghafal Lebih Cepat Dan Efektif
Tujuan Metode
Dalam kaitannya dengan pembelajaran penemuan ada beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut.
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
- Melatih siswa berpikir secara sistematis dan ilmiah untuk memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan materi.
- Mengajarkan siswa berpikir kritis.
- Melatih siswa menyusun strategi untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang di ajarkan.
Manfaat Pembelajaran Penemuan
Ada beberapa manfaat pada metode pembelajaran penemuan yaitu :
- Pemahaman peserta didik pada sebuah materi dapat bertahan lebih lama tergantung seberapa aktif para siswa saat menggali suatu informasi atau pemahaman logis.
- Menjadikan pengalaman belajar lebih bersifat profesional.
- Mengajarkan siswa untuk menemukan pola dalam situasi konkret maupun abstrak, termasuk meramalkan (extrapolate) informasi tambahan yang guru berikan.
Jenis Discovery Learning
Untuk jenisnya sendiri terbagi menjadi 2 macam metode yaitu :
1. Free Discovery Learning
Tidak ada instruksi atau pedoman untuk proses pembelajaran. Dengan kata lain, siswa harus memahami sendiri dan peka terhadap materi yang di pelajari.
2. Guided Discovery Learning
Pembelajaran yang mencakup peran guru atau pengajar sebagai pemandu yang mendukung pelaksanaan pembelajaran.
| Baca Juga :
Stunting Dan Cara Pencegahannya
Langkah Penerapan
Bagaimana langkah-langkah dalam penerapan metode pembelajaran ini, berikut ini langkah yang bisa kalian terapkan ya.
- Memberi rangsangan atau stimulus (stimulation)
- Mengidentifikasi masalah (problem statement)
- Proses mengumpulkan data (data collection)
- Proses pengolahan data (data processing)
- Pembuktian (verification)
- Penarikan kesimpulan (generalization)
Kelebihan Pada Metode Discovery Learning
Pada prinsipnya kelebihan pada metode ini sebenarnya dapat terbagi menjadi 2 bagian penting yaitu membuat siswa dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan berpikir tingkat tinggi dan yang kedua dapat meningkatkan motivasi belajar pada diri mereka.
Berikut ini merupakan kelebihan-kelebihan yang metode ini miliki.
- Sebagai pendukung partisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
- Menumbuhkan rasa keingintahuan siswa.
- Membantu mengembangkan keterampilan belajar siswa.
- Membuat pengalaman belajar siswa bersifat lebih personal.
- Mengasah kemampuan berfikir siswa untuk mengolah sebuah informasi yang konkret.
- Membuat siswa menjadi lebih mandiri.
- Menumbuhkan rasa tanggung jawab pada siswa atas kesalahan dan hasil yang mereka buat selama proses belajar mengajar.
- Sering di pakai sebagai cara belajar orang dewasa dalam dunia kerja dan kehidupan nyata.
- Membuat siswa untuk lebih kreatif dan mamou memecahkan suatu masalah.
| Baca Juga :
Rekomendasi Buku Untuk Anak TK & SD
Kekurangan Dan Kelemahan Metode Discovery Learning
Selain memiliki kelebihan ada juga beberapa kekurangan atau kelemahan metode berikut ini :
- Sering terjadinya kebingungan pada siswa saat guru atau pembimbing pelajaran tidak memberikan sebuah kerangka kerja atau alur nya.
- Terjadinya miskonsepsi atau kesalahpahaman dalam menyocokan suatu konsep dengan yang lain.
- Sering terjadinya remedial, sebab ada siswa yang kemampuannya tidak mencapai standar dan guru tidak dapat mendeteksi anak murid yang seperti ini.
Jika anak Anda merupakan anak yang sangat aktif di usianya yang masih dini, Anda bisa memasukan anak Anda ke Les Privat Calistung Creya Edu. Dengan tutor yang telah teruji dan profesional dan bisa di sesuaikan dengan kemampuan dan keinginan anak dan orang tua. Guru datang ke rumah atau datang ke lembaga. Kunjungi website Les Privat Creya Edu atau hubungi nomor admin di 0878-8216-4762