Pengertian Calistung dan Cara Mengajarkan Pada Anak – Pernahkah Anda mendengar istilah calistung? Istilah satu ini merupakan rangkaian atau singkatan dari tiga kata yang sederhana dan penting untuk dimiliki atau dipelajari semua orang. Tanpa calistung, akan menyulitkan kegiatan kita sehari-hari loh!
Jadi, apa pengertian calistung itu? Berikut ini penjelasan beserta tips mengajarkannya pada anak!
Apa itu Calistung?
Calistung merupakan istilah atau singkatan dari rangkaian kata membaca, menulis, dan berhitung. Sementara itu, calistung juga dapat dianggap sebagai cara belajar yang umum diajarkan orang tua terhadap anaknya yang berusia 4-7 tahun. Cara ini dianggap berperan penting, sebab banyak manfaatnya.
Pada anak, membaca bisa dianggap sekedar membunyikan huruf-huruf yang terangkai atau hurufiah, menulis berarti menuliskan huruf-huruf yang terangkai, dan berhitung berarti sekedar menambahkan, mengalikan, dana membagianya. Tetapi, bagi orang dewasa, calistung mempunyai makna yang jauh lebih rumit.
Membaca bagi orang dewasa tak hanya sekedar membunyikan huruf-huruf, namun juga memahami dan menangkap inti dari gagasan tulisan, buku, kondisi, situasi diri, orang lain, fenomena alam, sosial, dan masih banyak lagi dari dalam kehidupan.
Menulis bukan sekedar merangkai huruf dengan huruf, namun menulis suatu gagasan yang berguna untuk diri dan sesama.
Kemudian, berhitung tak cuma berhubungan terkait dengan angka, namun juga menghitung untung rugi dari suatu sikap, perkataan, atau indakan yang diambil. Berhitung juga berarti memperhitungkan manfaat atau bagus buruknya sikap dan tindakan diri sendiri bagi orang lain.
Manfaat dan Tujuan belajar Calistung
Pada umumnya, anak yang sudah paham arti calistung sejak dini lebih mudah mencapai tahapan pembelajaran di sekolah dasar seperti dikutip dari seminar.umpo.ac.id. Hal ini dikarenakan sistem pengaplikasian calistung pada anak memberikan sejumlah manfaat yang memengaruhi kemampuan anak. Berikut ini merupakan manfaat dan tujuan dari belajar calistung:
- Mendukung kemandirian yang lebih baik lagi dalam mengerjakan tugas sehari-hari sehingga tidak terlalu menggantungkan diri kepada bantuan orang lain.
- Meningkatkan rasa kepercayaan diri pada anak sehingga mempermudah anak untuk bergaul dan menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan baru.
- Mendukung anak untuk mempunyai kesiapan dalam menghadapi aktivitas belajar di sekolah dasar sehingga tak lagi kaget dengan metode yang dimiliki sekolah dasar.
- Mempermudah anak untuk lebih suka aktivitas dan kegiatan pembelajaran yang dihadapinya.
- Meningkatkan konsentrasi, perhatian dan semangat untuk berprestasi dalam pelajaran sehari-hari.
- Meningkatkan kedewasaan sehingga anak sanggup menyesuaikan diri dengan orang lain serta menghargainya, baik pada anak seumuran ataupun yang lebih dewasa.
Kapan dan Tanda Anak Mulai Bisa Belajar Calistung?
Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam belajar calistung, sehingga tidak ada waktu yang pasti untuk menentukan kapan anak akan mulai bisa belajar calistung. Namun, ada beberapa tanda yang dapat menunjukkan bahwa anak sudah siap untuk belajar calistung, di antaranya:• Anak sudah bisa mengenali huruf-huruf dan angka sederhana.
- Anak sudah bisa mengucapkan nama huruf-huruf dan angka sederhana.
- Anak sudah bisa menunjukkan huruf-huruf atau angka yang dibaca.
- Anak sudah bisa membedakan huruf-huruf dan angka yang sama dan berbeda.
- Anak sudah bisa menyebutkan beberapa kata sederhana yang terdiri dari huruf-huruf yang sama.
Jika anak sudah memenuhi tanda-tanda tersebut, maka anak tersebut sudah siap untuk belajar calistung. Namun, sebaiknya jangan terlalu memaksakan anak untuk belajar calistung jika ia belum siap.
Ajarkan anak secara bertahap sesuai dengan kemampuannya dan jangan lupa memberikan cukup waktu untuk bermain dan mengeksplorasi dunia di sekitarnya. Menurut Maria, calistung adalah perpaduan dari beberapa aspek kemampuan, kognitif, motorik, dan konsentrasi sehingga membutuhkan struktur otak yang perlu dibina terlebih dahulu.
Sementara itu, Dr. dr. Ahmad Suryawan SpA(K) dari RSUD Soetomo Surabaya juga menyatakan metode belajar calistung perlu diberikan secara selektif dan tidak semua anak menerimanya. Seorang anak dapat diberikan pembinaan perilaku dan lingkungan terlebih dahulu meski tidak menerima calistung.
Dampak Belajar Calistung Terlalu Dini pada Anak
Sebagian orang mungkin berpendapat bahwa belajar calistung terlalu dini dapat membantu anak untuk lebih cepat belajar dan memahami konsep-konsep baru. Namun, ada juga beberapa dampak negatif yang dapat terjadi jika anak belajar calistung terlalu dini, di antaranya:
- Anak mungkin merasa terbebani dengan tanggung jawab belajar yang terlalu besar dan bisa menjadi stres.
- Anak mungkin merasa tidak nyaman dan tidak senang belajar karena terlalu dipaksa.
- Anak mungkin kehilangan minat belajar jika terlalu dini belajar calistung, karena merasa terbebani dan tidak nyaman.
- Belajar calistung terlalu dini juga dapat menyebabkan anak kehilangan waktu untuk bermain dan mengeksplorasi dunia di sekitarnya, yang merupakan bagian penting dari pertumbuhan dan perkembangan anak.
Oleh karena itu, sebaiknya jangan terlalu memaksakan anak untuk belajar calistung terlalu dini. Ajarkan anak secara bertahap sesuai dengan kemampuannya dan jangan lupa memberikan cukup waktu untuk bermain dan mengeksplorasi dunia di sekitarnya.
Tips Mengajarkan Calistung pada Anak yang Tepat
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengajarkan calistung pada anak dengan tepat:
1. Mulailah Mengajarkan Calistung Pada Anak Sejak Dini
Anak-anak usia dini cenderung lebih mudah untuk mempelajari hal-hal baru, sehingga inilah saat yang tepat untuk membiasakan anak dengan kemampuan membaca dan menulis.
2. Ajarkan Anak Huruf-Huruf Dan Angka Secara Bertahap
Mulailah dengan huruf dan angka yang paling sederhana, lalu tambahkan huruf dan angka lainnya secara bertahap.
3. Gunakan Metode Yang Menyenangkan
Anak-anak lebih mudah untuk belajar melalui aktivitas yang menyenangkan, seperti bermain dengan huruf-huruf yang terbuat dari kertas atau menggambar dengan menggunakan huruf-huruf.
4. Ajarkan Anak Memegang Pensil/Pulpen Sesuai Dengan Tangannya
Ajarkan anak menulis dengan menggunakan tangan kanan atau tangan kiri sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
5. Biasakan Anak Dengan Buku-Buku Dan Cerita
Banyak anak yang senang membaca buku-buku dan menyukai cerita. Ajarkan anak untuk membaca buku-buku yang sesuai dengan tingkat kemampuannya dan ajak dia untuk membicarakan isi buku yang dibaca bersama.
6. Beri Dukungan Dan Motivasi Pada Anak
Ajarkan anak bahwa belajar adalah hal yang penting dan berikan dukungan serta motivasi pada anak agar terus belajar.