Les Privat Creya Edu

Pengertian Majas, Jenis, Beserta Contohnya!

Majas

Mungkin kita sering mendengar adanya penggunaan majas dalam kehidupan sehari-hari, atau kalian pernah mempelajarinya ketika masih duduk di bangku sekolah. Tetapi mungkin ada yang belum tau nih apa pengertian majas. Pada artikel kali ini, CreyaEdu akan menjelaskan keseluruhan tentang majas yang ada, diantaranya pengertian majas, jenis-jenis majas dan contohnya. Berikut ini adalah penjelasannya.

“Majas merupakan bahasa secara khas yang dipergunakan yaitu bahasa kiasan untuk meningkatkan dan memperbanyak efek melalui cara memperbandingkan dan memperkenalkan suatu benda dengan yang lain atau hal yang lebih umum. Atau menyatakan pikiran melalui bahasa.”

Dale & Warriner (dalam Pradopo,1985: 104)

Pengertian Majas

Majas adalah teknik pengungkapan bahasa untuk menciptakan efek khusus atau menyampaikan pesan secara lebih indah atau menarik dengan bahasa yang khas. Majas dibagi kedalam beberapa jenis yang mungkin sering kalian dengar atau temui dalam novel atau buku pelajaran bahasa Indonesia saat sekolah.

Majas sering digunakan oleh para penulis dan pujangga agar tulisan atau puisi yang mereka buat terasa hidup. Dengan menggunakan majas, seorang penulis dapat menyampaikan pesan secara lebih indah atau menarik, sehingga membuat pembaca merasa terhibur atau terinspirasi.

Menurut Wikipedia, Majas atau gaya bahasa dalam bahasa Indonesia, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. Majas digunakan dalam penulisan karya sastra, termasuk di dalamnya puisi dan prosa.

Umumnya puisi dapat mempergunakan lebih banyak majas dibandingkan dengan prosa. Majas adalah bahasa kiasan yang dapat menghidupkan sebuah karya sastra dan menimbulkan konotasi tertentu. Penggunaan majas yang tepat akan membantu pembaca untuk memahami makna dalam sebuah karya sastra.

Dengan demikian, majas bisa juga dikatakan sebagai bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan kalimat. Tujuannya yaitu untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tertulis. Jadi, majas merupakan kalimat konotatif yang digunakan dengan tujuan untuk menyembunyikan makna suatu kalimat dengan menggunakan kata konotasi, bisa konotasi positif ataupun konotasi negatif. Lalu ada berapa jenis majas? Majas terbagi menjadi 4 jenis. Ada apa saja sih?

Jenis-Jenis Majas Beserta Contohnya

Seperti penjelasan diatas, majas merupakan kelimat konotatif dengan tujuan tertentu. Majas memiliki Berikut ini 4 jenis dan contohnya, diantaranya majas perbandingan, majas penegasan, majas sindiran, dan majas pertentangan. Simak contoh macam-macam majas dibawah ini ya!

Majas Perbandingan

A. Majas Perbandingan

Majas perbandingan adalah salah satu jenis majas yang digunakan untuk membandingkan dua hal atau lebih. Berikut ini macam-macam majas perbandingan yaitu:

1. Majas Hiperbola

Majas hiperbola adalah salah satu majas yang menggunakan bahasa yang tidak realistis atau berlebihan untuk menciptakan efek komedi atau dramatis.

Contoh: Saya sangat lelah sehingga bisa tidur selama berabad-abad. (Menyatakan rasa lelah yang berlebihan)

2. Majas Personifikasi

Majas personifikasi adalah sebuah gaya bahasa yang memberikan karakteristik atau sifat manusia pada benda atau hewan.

Contoh: Pohon itu berdiri tegak dengan tubuhnya yang tinggi. (Memberikan sifat tubuh manusia pada pohon)

3. Majas Depersonifikasi

Majas depersonifikasi adalah sebuah majas yang mengubah sifat manusia menjadi benda atau hewan.

Contoh: Mereka adalah sekelompok serigala yang saling bersahabat. (Mengubah sifat manusia menjadi serigala)

4. Majas Metafora

Majas metafora adalah sebuah gaya bahasa yang menggunakan kata atau frasa yang secara harfiah tidak benar, namun dapat membantu memahami sesuatu dengan cara yang lebih visual atau emosional.

Contoh: Dia adalah rembulan di malam yang gelap. (Menggambarkan seseorang sebagai sumber cahaya di tengah kegelapan)

5. Majas Alegori

Majas alegori adalah sebuah gaya bahasa yang menggunakan perbandingan implisit atau tidak langsung untuk menyampaikan sebuah pesan atau membuat sebuah pernyataan.

Contoh: Hidup itu adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan rintangan. (Membandingkan hidup dengan perjalanan yang penuh dengan rintangan, sebagai perumpamaan atas perjalanan hidup yang penuh dengan kesulitan)

6. Majas Sinestesia

Majas sinestesia adalah sebuah gaya bahasa yang menggabungkan dua atau lebih indera dalam satu kalimat atau wacana.

Contoh: Parfum yang kamu gunakan memiliki bau yang manis. (Bau: indera penciuman, Manis: indera pengecapan)

7. Majas Alusio

Majas alusio adalah sebuah gaya bahasa yang merujuk pada suatu peristiwa atau karya seni yang dikenal sebelumnya.

Contoh: Kisah hidup Markonah mengingatkanku pada cerita kehidupan bawang merah bawang putih dan ibu tirinya. (Kisah hidup sariyem yang mengingatkan penutur dengan cerita rakyat: bawang merah bawang putih)

8. Majas Simile

Majas simile adalah majas yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap mengandung segi serupa, dinyatakan secara eksplisit dengan kata seperti, bagai, laksana.

Contoh: Kesabaran ibu seluas samudera. (Ibu memiliki kesabaran yang sangat luas layaknya samudera)

9. Majas Antropomorfisme

Majas antropomorfisme adalah majas yang menggunakan kata/ bentuk lain yang berhubungan dengan manusia (misalnya anggota tubuh manusia) untuk hal yang bukan manusia.

Contoh: Dia menunggu di mulut gua itu. (Mulut adalah bagian tubuh manusia, tetapi digunakan sebagai bagian dari gua.)

10. Majas Antonomasia

Majas antonomasia adalah majas yang menggunakan julukan untuk menggantikan nama yang sebenarnya dimaksud. Misalnya, Kota “Bogor” disebut sebagai “Kota Hujan” yang merupakan julukan yang diberikan karena kota ini memiliki curah hujan yang tinggi.

Contoh: Kota Gudeg. (Gudeg adalah salah satu masakan khas Yogyakarta.)

11. Majas Aptronim

Majas aptronim merupakan istilah untuk perbandingan penggunaan nama seseorang yang kebetulan cocok dengan sifat atau pekerjaannya.

Contoh: Rhoma Irama dijuluki sebagai penyanyi raja dangdut. (Rhoma Irama adalah seorang penyanyi dangdut legendaris)

12. Majas Metonimia

Majas metonimia adalah majas yang menggunakan merek dagang untuk menggambarkan suatu hal di dalam kalimat untuk menggantikan kata benda atau jasa yang digunakan.

Contoh: Ayah pergi ke kantor naik Yamaha. (Yamaha merupakan merk motor/kendaraan)

13. Majas Hipokorisme

Majas hipokorisme merupakan majas yang menggunakan nama timangan atau nama panggilan tertentu yang menunjukan dekatnya hubungan karib.

Contoh: Kucing lala sangat lucu, sehingga lala sayang dan merawatnya setiap hari. (Menunjukan adanya keakraban antara lulu dan kucingnya yang lucu)

14. Majas Litotes

Majas litotes berarti pernyataan yang memperkecil sesuatu atau melemahkan sebuah fakta, dan menyatakan kebalikannya.

Contoh: Ini hanya motor tua, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan punyamu. (Menunjukan adanya perilaku merendahkan diri)

15. Majas Sinekdoke

Majas sinekdoke terbagi menjadi 2 yaitu:

  • Sinekdoke Pars Pro Toto adalah majas yang menggunakan pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.

Contoh: Atraksi yang memukau itu menarik perhatian jutaan pasang mata.

  • Sinekdoke Totem to Parte merupakan pola hubungan yang menyatakan keseluruhan untuk menyebutkan sebagian.

Contoh: Moblie Legend populer di kalangan remaja.

16. Majas Eufimisme

Majas eufimisme adalah majas yang mengandung pernyataan kasar, tetapi diungkapkan dengan kata yang lebih halus. Sederhananya, majas eufimisme adalah majas pelembut ucapan.

Contoh: Saat terjadinya demo, puluhan mahasiswa diamankan ke kantor polisi. (Kata diamankan digunakan untuk menggantikan kata ‘ditangkap’)

17. Majas Disfemisme

Majas disfemisme merupakan pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya. Majas ini merupakan kebalikan dari majas Eufemisme.

Contoh: Pak Yatno termasuk keluarga yang miskin. (Miskin = ekonomi kebawah/kurang mampu)

18. Majas Asosiasi

majas asosiasi adalah majas yang berfungsi untuk membandingkan dua hal yang pada hakikatnya berbeda tetapi dianggap sama.

Contoh: Anak kembar itu bagaikan pinang dibelah dua. (Anak kembar yang sangat mirip seperti buah pinang yang dibelah dua)

19. Majas Simbolik

Majas simbolik adalah majas yang menggambarkan sesuatu dengan menggunakan binatang, benda, dan tumbuh-tumbuhan sebagai simbol atau lambang.

Contoh: Pasar itu hangus di lalap si jago merah. (Si jago merah merupakan nama lain dari api)

20. Majas Fabel

Majas fabel, fungsi majas yang satu ini adalah untuk menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.

Contoh: Kelinci itu mengajar lomba lari sang kura-kura.

21. Majas Parabel

Majas parabel merupakan majas yang berisi perumpamaan atau kiasan yang berisifat mendidik dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalam suatu kisah.

Contoh: Maling Kundang yang dikutuk oleh ibu kandungnya menjadi batu karena tidak mengakui keberadaan ibunya yang sedang berpakaian lusuh dan compang-camping di hadapan istrinya. (Mengandung makna bahwa seorang anak wajib mengakui dan menghormati ibu kandungnya bagaimana pun kondisi ibunya tersebut).

22. Majas Perifrasa

Majas Perifrasa merupakan majas yang berupa pengungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.

Contoh: Indonesia pernah dijajah oleh negeri kincir angin. (Negeri kincir angin = Belanda)

23. Majas Eponim

Majas eponim, majas ini berfungsi untuk mengungkapkan penggunaan nama atau tokoh yang sudah lazim atau terkenal di kalangan masyarakat untuk menyatakan sifat yang berhubungan dengan tokoh tersebut.

Contoh: Pemimpin demo itu bagaikan si Pitung di masa kini. (Pitung = Sosok pemberontak pemerintah Hindia Belanda dari Betawi/Pahlawan Indonesia).

Baca Juga: Pengertian Literasi, Manfaat, Tujuan, Jenis dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia

Majas Penegasan

B. Majas Penegasan

Majas penegasan atau nama lainnya yaitu majas ekphrasis adalah sebuah majas yang digunakan untuk menggambarkan atau menerangkan sesuatu dengan sangat jelas dan detail. Berikut ini yang termasuk majas penegasan dan contoh majas penegasan yaitu:

1. Majas Pleonasme

Majas pleonasme adalah gaya bahasa yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan.

Contoh: Saya akan turun kebawah.

2. Majas Repetisi

Majas repetisi adalah majas yang menggunakan pengulangan kata, frasa, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat untuk mempertegas makna dari kalimat atau wacana

Contoh: Dia pasti akan datang, dan aku yakin, dia pasti akan datang ke sini.

3. Majas Pararima

Majas pararima adalah pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.

Contoh: Zaki cengar-cengir ketika menatap layar ponselnya.

4. Majas Aliterasi

Majas aliterasi adalah pengulangan konsonan di awal kata dengan berurutan. Jadi huruf setiap awal kata pada kalimat adalah huruf yang sama.

Contoh: Inikah indahnya impian.

5. Majas Paralelisme

Majas paralelisme adalah pengungkapan dengan menggunakan kata, frasa, atau klausa yang sejajar.

Contoh: Cepat atau lambat, kamu harus menyelesaikan tugasmu.

6. Majas Tautologi

Majas tautologi adalah pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya yang terkadang tidak diperlukan

Contoh: Percayalah, aku akan selalu mendampingimu dalam setiap kondisi, dalam suka duka, dalam bahagia maupun sedih, dan dalam tawa maupun tangis.

7. Majas Sigmatisme

Majas sigmatisme adalah pengulangan bunyi huruf “s” untuk efek tertentu.

Contoh: Kutulis surat ini kala hujan gerimis. (Salah satu kutipan puisi W.S. Rendra)

8. Majas Antanaklasis

Majas antanaklasis adalah pengulangan kata yang sama tetapi memiliki makna yang berbeda.

Contoh: Agus si kutu buku itu membaca buku sejarah.

9. Majas Klimaks

Majas klimaks adalah majas yang menunjukkan puncak dari sesuatu yang berkembang secara runtut atau berangsur-angsur naik.

Contoh: Pemerintah mencetuskan sekolah bertaraf Internasional mulai dari SD, SMP, hingga SMA.

10. Majas Antiklimaks

Antiklimaks adalah majas dalam bahasa Indonesia yang menyatakan suatu hal berturut–turut yang makin lama makin menurun.

Contoh: Mulai dari pekerja kantor, mahasiswa, pelajar, hingga anak-anak menyukai permainan itu.

11. Majas Inversi

Majas Inversi adalah gaya bahasa yang menyebutkan terlebih dahulu predikat sebelum subjeknya dalam suatu kalimat

Contoh: Digendong oleh Anna kucing itu dengan begitu senang.

12. Majas Retoris

Majas retoris adalah majas yang menggunakan kata tanya pada penggunaannya tetapi sebenarnya tidak membutuhkan jawaban atau jawabannya sudah dijelaskan pada kalimat tanya tersebut.

Contoh: Apakah kita sudah telat memulai semuanya dari awal?.

13. Majas Elipsis

Majas elipsis adalah gaya bahasa penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.

Contoh: Jika kalian sudah setuju … maka hal tersebut bisa segera dilaksanakan.

14. Majas Koreksio

Majas koreksio adalah majas yang menyebutkan kata-kata yang salah, kemudian diikuti dengan kata-kata pembetulan yang mengoreksi kata sebelumnya.

Contoh: Anak itu berusia empat tahun, ah…salah! Lima tahun.

15. Majas Polisindenton

Majas polisindenton adalah gaya bahasa yang menggunakan kata penghubung beberapa kali dalam sebuah kalimat.

Contoh: Kamu suka warna hujai atau biru atau merah.

16. Majas Asindeton

Majas asindenton adalah majas yang menghilangkan kata penghubung dalam sebuah kalimat.

Contoh: Ibu mencuci celana, baju, kain kemarin.

17. Majas Interupsi

Majas interupsi adalah majas yang menyisipkan keterangan tambahan diantara unsur-unsur kalimat.

Contoh: Aneka makanan di dalam lemari kaca itu, sangat menggoda untuk dimakan.

18. Majas Eksklamasio

Majas eksklamasio adalah majas yang menggunakan tanda seru sebagai penegas pernyataan.

Contoh: Alangkah jeniusnya anak itu!.

19. Majas Enumerasio

Majas enumerasio merupakan majas yang menjelaskan secara detail per bagian sehingga keseluruhan kondisi atau keadaan bisa dipahami pendengar atau pembaca.

Contoh: Dia pergi begitu saja, tanpa pamit, tanpa meninggalkan pesan.

20. Majas Preterito

Majas preterito adalah majas yang mengungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.

Contoh: Kau tak bisa jilat lagi ludahmu sendiri, janji adalah janji.

21. Majas Alonim

Majas alonim adalah majas yang menggunakan nama lain yang bervariasi sebagai bentuk penegasan.

Contoh: Bagaimana dengan keadaannya, Dok?.

22. Majas Kolokasi

Majas kolokasi merupakan majas yang penggunaan asosiasi tetap antara sata kata dengan kata lain yang berdampingan dalam sebuah kalimat.

Contoh: Para koruptor ini haus uang.

23. Majas Silepsis

Majas silepsis adalah majas yang menggunakan satu kata yang memiliki lebih dari satu makna dan berfungsi lebih dari satu susunan sintaksis.

Contoh: Hilang sudah harkat dan martabat orang itu.

24. Majas Zeugma

Majas zeugma adalah majas yang menggunakan kata tidak logis dan tidak gramatis dalam susunan kalimat.

Contoh: Zaki bangkit dari tidur dan kenyataannya.

Baca Juga: Sejarah Matematika Abad Pertengahan

Majas Sindiran

C. Majas Sindiran

Majas Sindiran adalah majas yang digunakan untuk menyampaikan kritik atau pendapat yang tidak langsung, biasanya dilakukan dengan cara yang halus atau ironi. Majas ini sering digunakan dalam situasi formal atau dalam situasi di mana kritik atau pendapat harus disampaikan dengan lembut. Berikut ini beberapa jenis majas sindiran yaitu:

1. Majas Innuendo

Majas innuendo merupakan majas sindiran yang dipakai untuk menyindir seseorang dengan cara mengecilkan suatu fakta.

Contoh: Dia menjadi polisi yang sukses berkat uang sogokan ketika tes masuk.

2. Majas Ironi

Majas ironi menggunakan pernyataan yang memiliki makna saling bertentangan dengan makna sesungguhnya

Contoh: Bagus sekali nilaimu, hingga dihiasi warna merah.

3. Majas Sarkasme

Majas sarkasme adalah majas yang mengungkapkan sindiran secara langsung dengan kata-kata yang biasanya kasar dan keras. Biasanya, majas sarkasme digunakan ketika seorang ingin melontarkan emosinya.

Contoh: Rasanya aku ingin muntah saat melihat wajahmu.

4. Majas Sinisme

Majas sinisme adalah majas yang mengungkapkan kata sindiran kasar. Dipakai untuk mengkritik dan mencemooh sesuatu dan menggunakan sindiran terang-terangan pada lawan bicara.

Contoh: Mengurus diri kamu sendiri saja tidak becus, apalagi jika harus mengurus rumah tangga.

5. Majas Satire

Majas satire adalah majas yang digunakan untuk mengungkapkan atau menyampaikan kritikan, sindiran, gagasan atau penolakan kepada orang lain dengan cara yang lebih halus dan biasanya dibalut dengan lelucon ataupun komedi.

Contoh: Mau sekurus apa lagi? Tubuhmu sudah seperti papan triplek.

Baca Juga: Dampak Gadget Pada Anak : Efek Negatif, Durasi Ideal Hingga Solusi Terbaik

Majas Pertentangan

D. Majas Pertentangan

Majas pertentangan adalah suatu jenis ungkapan gaya bahasa yang berfungsi untuk menjelaskan maksud tertentu dengan menggunakan pernyataan kalimat yang berlawanan dengan makna yang sebenarnya. Ungkapan ini digunakan untuk memperkuat salah satu makna yang diujarkan.

Berikut ini jenis majas pertentangan dan contohnya:

1. Majas Antitesis

Majas Antitesis adalah majas yang menggunakan dua kata yang berlawanan untuk mengungkapkan suatu pertentangan.

Contoh: Usaha paman terancam akibat naik turunnya harga tomat.

2. Majas Paradoks

Majas paradoks adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlawanan atau bertentangan.

Contoh: Kaya harta, miskin adab.

3. Majas Oksimoron

Majas yang menempatkan dua antonim dalam suatu hubungan sintaksis.

Contoh: Beliau itu telah merasakan pahit manisnya kehidupan.

4. Majas Anakronisme

Majas anakronisme ditandai dengan munculnya ketidaksesuaian antara kejadian dengan masa kejadian tersebut.

Contoh: Bayi yang baru lahir langsung dapat berbicara dengan ibunya.

5. Majas Kontradiksi interminus

Majas kontradiksi interminus menggunakan pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.

Contoh: Warung ini buka setiap hari, kecuali hari libur nasional.

Baca Juga: 5 Cara Belajar Yang Menyenangkan Dan Anti Boring

Referensi

Majas. id.wikipedia.org. Tautan: https://id.wikipedia.org/wiki/Majas

https://azano.my.id/

Jika kamu merasa membutuhkan orang yang membimbingmu, maka kamu harus mencari lembaga les privat yang fleksibel, mudah kamu akses dan pastinya terpercaya. Salah satunya dengan CreyaEdu, yang merupakan salah satu lembaga kursus les privat online atau offline terbaik. Dengan pengajar yang sudah terakreditasi dan dengan kemampuan mengajar yang telah terbukti.

Hubungi CreyaEdu di Whatsapp 0878-8216-4762. Atau klik banner dibawah ini!

Daftar Isi

Beri Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hubungi Sekarang!
1
Scan the code
Halo, terima kasih telah mengunjungi website Creya Edu. Ada yang bisa kami bantu? ☺️