Salah satu jenis pendidikan yang bisa menjadi alternatif untuk diberikan kepada anak-anak kita adalah pendidikan holistik. Pendidikan holistik atau pembelajaran holistik merupakan suatu pendekatan pendidikan yang melibatkan mendidik seorang anak agar menjadi seorang dewasa yang berpengetahuan luas dan percaya diri yang berkontribusi bagi lingkungan mereka. Pendidikan ini berfokus pada pengembangan kepedulian terhadap orang lain dan rasa hormat terhadap lingkungan. Tapi apa ya yang dimaksud dengan pendidikan holistik?
Apa Itu Pendidikan Holistik
Pendidikan holistik adalah suatu pendekatan pendidikan yang menekankan pentingnya untuk mengembangkan seluruh aspek yang ada dalam kehidupan manusia, yaitu meliputi fisik, mental, emosional dan spiritual. Fokus pada pendidikan holistik adalah mengajarkan peserta didik untuk melihat dirinya sebagai satu kesatuan yang utuh, bukan hanya karakter individu yang terpisah antara tubuh dan pikirannya.
Nah, di dalam pendidikan holistik, kita tidak hanya akan fokus pada pencapaian akademik saja. Tapi juga pada pengembangan kecerdasan emosional, sosial, kreativitas dan nilai-nilai moral yang tinggi. Hal ini memiliki tujuan agar peserta didik bertumbuh kembang menjadi manusia yang seimbang di dalam dirinya dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu aspek yang terpenting dari pendidikan holistik adalah pengembangan spiritualitasnya. Hal ini dikarenakan manusia bukan hanya mahkluk fisik semata. Tapi juga seorang makhluk yang memiliki nilai-nilai spiritual yang perlu untuk diperhatikan dan dikembangkan. Nah dalam pendidikan holistik, kita akan belajar tentang nilai-nilai spiritual yang nantinya dapat membantu manusia untuk mengembangkan potensi dirinya secara maksimal.
Selain spiritual, pendidikan holistik juga menekankan pentingnya pengetahuan lingkungan dan kegiatan sosial. Hal ini bertujuan untuk mengajarkan manusia tentang pentingnya keseimbangan dalam lingkungan hidup dan pentingnya berpartisipasi dalam masyarakat. Karena, lingkungan dan masyarakat merupakan sumber daya yang penting untuk menciptakan keseimbangan dan kesejahteraan dalam kehidupan manusia.
Nah, pendidikan holistik juga mengajarkan peserta didiknya akan pentingnya memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik. Di dalamnya, peserta didik akan diajarkan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan melakukan aktivitas fisik yang teratur. Peserta didik juga diajarkan untuk bagaimana caranya mengelola stres dan emosi, juga mencari keseimbangan antara pendidikan, pekerjaan, keluarga serta waktu luang.
Di dalam pendidikan holistik, pendidik berperan penting untuk membimbing peserta didik agar dapat mencapai keseimbangan dan pengembangan seluruh aspek kehidupan manusia. Peserta didik diharapkan untuk mampu memberikan pandangan yang luas tentang kehidupan dan membantu peserta didik agar dapat mengembangkan keterampilan mereka dan nilai-nilai yang dapat membantu mereka menjadi individu yang lebih baik.
Model Pendidikan Holistik
Berikut ini adalah beberapa model pendidikan holistik:
Experiential Learning
Yang dimaksud dengan experiential learning adalah sekolah memberikan pengalaman pendidikan secara langsung. Contohnya, siswa bekerja dalam kelompok mengeksplorasi gaya belajar yang berbeda, untuk menentukan gaya belajar apa yang paling efektif untuk mereka. Dalam pendidikan holostik, teknik experiential learning ini termasuk latihan pemecahan masalah untuk mengatasi konflik masyarakat atau menciptakan produk inovatif.
Pembelajaran Mandiri
Dalam pembelajaran mandiri, peserta didik mengizinkan peserta didiknya untuk belajar dengan kecepatan belajar mereka sendiri sesuai dengan gaya belajar yang paling cocok bagi mereka. Model pembelajaran mandiri ini biasanya membutuhkan ruang kelas yang lebih kecil serta berisi peserta didik dari berbagai usia dan tingkat kemampuan yang berbeda.
Sekolah Komunitas
Sekolah komunitas bermaksud untuk didasarkan pada gagasan bahwa seorang individu menemukan makna melalui hubungan dengan komunitas mereka. Dalam model pembelajaran holistik ini, pendidik berhubungan dengan anggota masyarakat termasuk keluarga, warga sekitar, organisasi dan penjabat untuk memberikan dukungan dan memperluas kesempatan belajar. Hal ini membantu peserta didik mengembangkan karakter dan menentukan tujuan hidup melalui hubungannya dengan lingkungan sekitar.
Kelebihan Pendidikan Holistik
Berikut adalah kelebihan dari pendidikan holistik:
Peningkatan Prestasi Akademik
Tanpa memandang latar belakang dan keadaan, dengan pendidikan holistik, prestasi seluruh peserta didik dapat ditingkatkan. Hal ini dilakukan dengan melayani gaya belajar individu dan menyediakan lingkungan belajar yang mendukung. Tidak hanya prestasi peserta didik saja yang berkembang, tapi juga mereka dapat merasa aman secara fisik dan emosional, serta terhubung dengan lingkungan mereka.
Peningkatan Kesejahteraan Mental dan Emosional
Peserta didik belajar bagaimana mengolah stres dan emosi mereka, sehingga mereka memiliki kesempatan yang lebih baik untuk muncul dengan kesadaran diri, kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab sosial. Salah satu tujuan pendidikan holistik adalah peserta didiknya yang memiliki kesehatan mental yang baik.
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
Salah satu tujuan belajar peserta didik dalam pendidikan holistik adalah untuk memecahkan masalah yang ada di dunia nyata, yang muncul di sekitar komunitasnya. Hal ini membutuhkan keterampilan berpikir kritis yang kuat. Dengan pendidikan holistik, anak didik diajarkan untuk memecahkan masalah seperti orang dewasa, yaitu mengumpulkan data, menganalisis dan melaporkan data serta bagaimana berkolaborasi dengan orang lain. Sehingga mereka mampu mengambil keputusan yang ada dalam permasalahan di lingkungannya dengan lebih mudah.
Mengurangi Dampak Ketimpangan
Pada pendidikan holistik, pendidik menekankan konsep pembelajaran terpadu, dan hal ini terbukti dapat mengurangi dampak psikologis peserta didik. Menurut Learning Policy Institute, pendidikan holistik mengurangi dampak isu-isu kekerasan, penyalahgunaan atau kemiskinan pada prestasi akademik. Dengan demikian pendidikan holistik menjadi salah satu pendidikan karakter yang baik.
Kekurangan Pendidikan Holistik
Terlihat Mengesampingkan Pembelajaran Akademik
Pendidikan holistik membatasi waktu peserta didiknya dalam aspek pembelajaran akademik. Sayangnya, kita hidup di dunia yang kompetitif, seperti sistem pendidikan berlomba untuk memiliki tenaga kerja yang terdidik secara matematika dan sains untuk masa depan.
Jarang Digunakan Di Luar Pendidikan Usia Dini
Biasanya pendidikan holistik dipraktekkan untuk peserta didik pada usia dini. Karena pada tahun-tahun awal peserta didik, pendidikan holistik memiliki pembelajaran berbasis bermain dan sekolah hutan. Kemudian setelah mereka menginjak usia 8-9 tahun, peserta didik ditekankan untuk lebih fokus pada matematika dan literasi.
Memakan Waktu dan Mahal
Karena program pendidikan holistik tidak seperti program pendidikan pada umumnya, pendidikan holistik membutuhkan biaya yang lebih mahal. Misalnya kegiatan pembelajaran dilakukan pada saat liburan sekolah. Selain itu, peserta didik diarahkan untuk menghargai seni dan olahraga, yang sering kali menjadi program ekstrakurikuler yang mahal dan relatif terbuka untuk masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas.
Tidak Cocok dengan Banyak Kurikulum Sekolah
Banyak sekolah memiliki kurikulum yang terstruktur, seperti matematika, sains dan literasi sebagai elemen yang paling penting untuk dipelajari. Ketika menerapkan pendidikan holistik di sekolah-sekolah umum, biasanya mereka sulit untuk menyesuaikannya ke dalam kelas yang sudah mereka tetapkan kurikulumnya. Sehingga bisa bertabrakan dengan sistem pendidikan holistik.
Orang Tua Mungkin Tidak Setuju dengan Pendidikan Holistik
Karena pendidikan holistik tidak hanya berfokus pada kurikulum standar, dan mengedepankan sosial-emosional, seni, humaniora dan olahraga, kemungkinan besar orang tua merasa anak-anak mereka tertinggal daripada peserta didik lainnnya yang belajar di sekolah umum.
Demikianlah penjelasan mengenai pendidikan holistik. Secara keseluruhan, pendidikan holistik tidak hanya mengedepankan akademik yang ada pada kurikulum standar saja. Tetapi juga menekankan pentingnya pengembangan seluruh aspek kehidupan manusia, seperti fisik, mental, emosional dan spiritual. Para pendidik berperan penting dalam membimbing peserta didiknya untuk mencapai keseimbangan dan pengembangan seluruh aspek kehidupan manusia.
Kalau para orang tua tidak memiliki waktu lebih luang untuk mengajarkan si kecil, orang tua juga bisa mencoba kelas privat di Creya Edu. Coba sekarang Les Privat Calistung, dengan metode yang interaktif dan guru yang ahli dibidangnya. Daftar sekarang kunjungi website www.creya.co.id atau hubungi admin via Whatsapp 0878-8216-4762
Referensi:
School of Education. 2020. What Is Holistic Education? Understanding the History, Methods, and Benefits (online) https://soeonline.american.edu/blog/what-is-holistic-education/ [accessed on 11 March 2023]
Be Strong. ND. How Is Holistic Education Different from Traditional Education? (online) https://bestrongintl.org/programs/how-is-holistic-education-different-from-traditional-education/ [accessed on 11 March 2023]
Drew, Chris. 2022. What Is Holistic Education? – Benefits & Limitations. (online) https://helpfulprofessor.com/holistic-education/ [accessed on 11 March 2023]